KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat
Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan
makalah Pengembangan Kurikulum.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, sudah tentu terdapat
kesalahan dan kekurangan. Seperti kata pepatah “ Tak ada gading yang tak retak
“, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini dan makalah yang akan datang.
Terakhir penulis berharap mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bukittinggi, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR
ISI………………………………………………………………
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar belakang…………………………………………………......
2. Rumusan masalah………………………………………………….
3. Tujuan penulisan…………………………………………………...
BAB
II PEMBAHASAN
I. Prinsip
Pengembangan KTSP ……………………………………..
II. Strategi
Pengembanagan KTSP ……………………………………
III. Aspek-aspek
dalam Pengembangan KTSP…………………………
BAB
III PENUTUP
a. Kesimpulan ……………………………………………………….
b. Saran ……………………………………………………………...
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada makalah ini di
bahas pengembangan kurikulum untuk setiap satuan pendidikan.kegiatan yang di
lakukan pada tahap ini anatara lain :
a. Menganalisis
dan mengembangan standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi (SI).
b. Merumuskan visi
dan misi serta merumuskan tujua pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
c. Berdasarkan
SKL, standar isi, visi, dan misi serta tujuan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan diatas selanjutnya di kembangkan bidang studi-bidang studi yang akan
diberikan untuk merealisasikan tujua tersebut.
d. Mengembagkan
dan mengidentifikasi tenaga-tenaga kependidikan (guru dan non guru) sesuai
dengan kualifikasi yang di perukan,dengan berpedoman pada standar tenaga
kependidikan yang di tetapkan BNSP.
e. Mengidentifikasi
fasilitas pembelajaran yang di perlukan untuk memnberikan kemudahan belajar,
sesuai dengan standar sarana dan prasarana pendidikan yang di tetapkan BNSP.
Dalam pengembangan
kurikulum harus memiliki prinsip-prinsip dalam pengembangan KTSP tsb dan
memperhatikan aspek-aspek dalam pengembangan KTSP dan harus memilki strategi.
Oleh karena itu dalam makalah ini dibahas tentang pengembangan KTSP.
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja Prinsip-prinsip dalam mengembangkan KTSP?
b. Apa Strategi yang harus dimiliki dalam mengembangkan
KSP?
c. Apa Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pengembangan KTSP?
3. Tujuan
Penulisan
a. Untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikiulum
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan
KTSP
c. Untuk mengetahui strategi dalam pengembangan KTSP
d. Untuk mengetahui aspek-aspek yang harus diperhatikan
dalam pengembanagan KTSP
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan KTSP
I.
Prinsip pengembangan
KTSP
Kurikulum
tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah di kembangkan
oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan
standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BNSP, denagn
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut (Permendiknas, No. 22 tahun
2006).
1. Berpusat
Pada Potensi, Perkembangan, Serta Keutuhan Peserta Didik dan Lingkungannya
Kurikulum di kembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Ynag Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan komptensi peserta didik
di =sesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam
dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan karakterisitikpesertadidik, kondisi daerah, dan jenjang serta
jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat. Serta
status social ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan local, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.
3. Tanggap
Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum di kembangkan atas
dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi sertaseni berkembang secara
dinamis dan oleh karena itu untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknolog dan seni.
4. Relevan
Dengan Kebutuhan
Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus
mempertimbangkan dan memperhatikan pengembangan integritas pribadi, kecerdasan
spiritual, keterampilan berpikir (thinking skill), kreatifitas social,
kemampuan akademik dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh
dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan di sajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan.
6. Belajar
Sepanjang Hayat
Kurikulum di arahkan kepada
proses pengembangan, pembudayaan dan penberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsure-unsur pendidikan formal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembagan manusia seutuhnya.
7. Seimbang
Antara Kepentingan Global, Nasional dan Local
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan global, nasional, dan local untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan global, nasional dan local
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan perkembangan era
globalisai dengan tetap berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Republik Indonesia.[1]
II.
Strategi pengembangan
KTSP
Terdapat
beberapa strategi yang pelu di perhatikan dalm pengembangan dan pelaksanaan
KTSP, terutama berkaitan dengan sosialisasi KTSP disekolah, menciptakan suasana
yang kondusif, mengembangan fasilitas dan sumber belajar, membina disiplin,
mengemabngan kemandirian kepala sekolah, mengubah paradigm(pola pikir) guru,
serta memberdayakan staf.
a. Sosialisasi
KTSP di Sekolah
Hal pertama yang harus
diperhatikan dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP adlah mensaosialisasikan
KTSP terhadap guru, warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua
peserta didik.
Sosialisasi perlu dilakukan
secara matang kepadaberbagai pihak, agar dapat dipahami dan diterapkan secara
optimal, karean sosialisasi merupakn langkah yang penting yang akan menunjang
dan menentukan keberhasilan KTSP. Setelah sosialisasi kekan mudian mengadakan
musyawarah antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan komite sekolah
untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari berbagai pihak dalam rangka
menyukseskan KTSP disekolah.
b. Menciptakan
Suasana yang Kondusif
Iklim belajar yang kondusif antara
lain
dapat di kembangkan melaui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut :
·
Mneyediakan
pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas
pembelajaran.
·
Memberikan
pembelajaran remedial bagi para peserta didik yang kurang berprestasi atau
berprestasi rendah.
·
Mengembangkan
organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman dan aman bagi perkembangan
potensi seluruh peserta didik secara optimal.
·
Menciptakan
keja sama saling menghargai , baik antar peserta didik maupun antara peserta
didik dengan guru dan pengelola pembelajaran lain.
·
Melibatkan
peserta didik dalam proses perencaan belajar dan pembelajaran.
·
Mengembangkan
proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersamaan antara peserta didik dan
guru, sehinnga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan sebagai
sumber belajar.
·
Mengembangkan
system evaluasi belajar dan pembelajaran yang menenkan kan pada evaluasi diri
sendiri (self evaluation).
Dengan pelayanan yang demikian diharapkan akan
tercipta iklim belajar dan pembelajaran
yang nyaman, aman, tenang, dan menyenangkan, yang mampu menumbuhkan
semangat, gairah dan nafsu belajar peserta didik sehinnga dapat mengembangkan
dirinya secara optimal.
c. Menyiapkan
Sumber Belajar
Sumber belajar yang perlu di
kembangkan dalam KTSP di sekolah antara lain laboratorium, pusat sumber
belajar, dan perpustakaan, serta tenaga pengelola yang professional. Dalam
pengembangan sumber belajar, guru di samping harus mampu membuat sendiri alat
pemebelajaran sendiri dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan
linkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkrit.
d. Membina
Disiplin
Membina disiplin bertujuan untuk
membantu peserta didik menemukan diri, mengatasi dan mencegah timbulnya
problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang mneyenangkan
bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka mentaati segala peraturan yang
diterapkan.
Pembinaan disiplin perlu dimulai
dengan prinsip yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yakni sikap
demokratis; sehingga peraturan disiplin perlu berpedoman pada hal tersebut,
yakni dari, oleh dan untuk peserta didik.
Terdapat beberapa strategi yang
dapat digunakan dalam membina disiplin disekolah, sebagai berikut :
1.
Konsep
diri (self-conceptz0; strategi ini menekan kan bahwa konsep-konsep diri
masing-masing individu merupakan factor penting dari setiap perilaku. Untuk
menumbuhkan konsep diri, guru disarankan bersikap empatik, menerima, hangat,
dan terbuka, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasikan pikiran dan
perasaannya dalam memecahkan masalah.
2.
Keterampilan
berkomunikasi (communication skill); guru harus memiliki kemampuan komunikasi
yang efektif agar mampu menerima semua perasaan dan mendorong timbulnya kepatuhan
peserta didik.
3.
Konsekuensi-konsekuensi
logis dan alami (natural and logical consequences); perilaku-perilaku yang
salah kepercayaan terhadap dirinya.
4.
Klarifikasi
nilai (values clarification) ; startegi ini dilakukan untuk membantu oeserta
didik dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilaidan membentuk
sisitem nilainya sendiri.
5.
Analisis
transaksional (transactional analysis) ; di sarankan agar guru belajar sebaga
orang dewasa, terutama apabila berhadapan denga peserta didik yang menghadapi
masalah.
6.
Terapi
realities (reality thrapy) ; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan dan
meningkatkan keterlibatan. Dalam hal ini guu harus bersikap positif dan
bertanggung-jawab.
7.
Disiplin
yang terintegrasi (assertive discipline) ; metode ini menekan kan pada
pengendalian penuh oleh guru untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan.
Pembinaan
disiplin seperti di atas, harus mempertimbangkan berbagai situasi, dan memahami
factor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, di sarankan kepada guru untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut :
a.
Mempelajari
pengalaman peserta didik di sekolah melalui kartu catatan kumulatif
b.
Mempelajari
nama-nama peserta didik secara langsung, misalnya melalui daftar hadir kelas
c.
Mempertimbangkan
lingkungan oembelajaran dan lingkungan peserta didik
d.
Memberikan
tugas yang jelas, dapat di pahami, sederhana dan tidak bertele-tele
e.
Menyiapkan
kegiatan sehari-hari agar apa yang di lakukan dalam pembelajaran sesuai dengan
apa yang direncanakan,tidak terjadi banya pertimbangan.
f.
Bergairah
dan semangat dalam melakukan pembelajaran, agar dijadikan teladan oleh peserta
didik
g.
Berbuat
sesuatu yang berbeda dan bervariasi, jangan monoton; sehingga membantu disiplin
dan gairah belajar peserta didik
h.
Membuat
peraturan yang jelas dan tegas agar bias dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
oleh pserta didik dan lingkungannya.
Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan tercipta
iklim yang kondusif bagi pengembangan KTSP, sehingga peserta didik dapat berkembang
secara optimal dan menguasai berbagai kompetensi sesuai dengan tujuan.
e. Mengembangkan
Kemandirian Kepala Sekolah
KTSP menuntut kepala sekolah yang
demokratis professional melalui pengakatan yang professional juga; misalnya
diplih dalam kurun waktu tertentu (3-5 tahun), dan setelah itu dilakuka lagi
pemilihan yang baru. Hal ini akan menumbuhkan iklim demokratis di sekolah, yang
akan mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi terciptanya kualitas
pembelajaran yang optimal untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik.
Kepala sekolah yang mandiri yang
di perlukan terutama dalam pengambilan keputusan yang menyangkut berbagi aspek
pengembangan KTSP dan sarana penujang, termasuk peningkatan profesionalisme
guru. Kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan yang bijaksana secara
tepat waktu dan tepat sasaran, tanpa harus menunggu perintah dari pimpinan yang
ada di atasnya.
f.
Membangun Karakter
Guru
Guru merupakan factor penting
yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar, bahkan sangat
menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Demikain halnya
dengan pengembangan KTSP yang menuntut aktifitas dan kreatifitas guru dalam
membentuk kompetensi pribadi peserta didik.
Agar KTSP dapat di kembangkan
secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, guru perlu memiliki
hal-hal berikut :
ü Menguasai dan
memeahami komptensi dasar dan hubungannya dengan komptensi lain dengan baik;
ü Menyukai apa yang di
ajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi
ü Memahami peserta
didik, pengalaman, kemampuan dan prestasinya;
ü Menggunakan metoda
yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk komptensi peserta didik;
ü Mengeliminasi
bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya dengan
pembentukan komptensi;
ü Mengikuti perkembangan
pengetahuan mutakhir;
ü Menyiapkan proses
pemebelajaran;
ü Mendorong peserta
didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik;
ü Menghubungkan
pengalaman yang lau denag komptensi yang akan dikembangkan.
g. Memberdayakan
staf
Keberhasilan pendidikan disekolah
sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam memberdayakan staf
yang tersedia. Dalam hal ini, peningkatan produktifitas dan prestasi kerja dapat
dilakukan denagn meningkatkan perilaku staf disekolah melalui aplikasi bebagai
konsep dan tekhnik manajemen personalia modern[2].
III.
Aspek yang Diperhatikan
Dalam Pengembangan KTSP
1.
Peningkatan
iman dan taqwa serta akhlak mulia. Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan taqwa serta akhlak mulia.
2.
Peningkatan
potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
peserta didik. kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosi, spiritual dan kinestetik peseta
didik secara iptimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3.
Keragaman
potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Daerah memiliki keragaman
potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh
karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang dapat memberika kontribusi bagi pengembangan daerah.
4.
Tuntutan
pengbangunan daerah dan nasional. Pengembangan kurikulum harus memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5.
Tuntutan
dunia kerja. Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan
kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi bagi mereka yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
6.
Perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum harus di kembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
7.
Agama.
Kurikulum harus di kembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat
beragama, dan memperhatikan normaagama yang berlakudi lingkungan sekolah.
8.
Dinamika
perkembagan global. Kruikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
9.
Persatuan
nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kurikulum harus mendorong wawasan dan
sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10.
Kondisi
social budaya masyarakat sekitar. Kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan kakrakteristik social budaya masyarakat setempat dan menujag
kelestarian keragaman budaya.
11.
Kesetaraan
gender. Kurikulum harus di arahkan kepada pendidikan yang berkeadailan dan
mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender.
12.
Karakteristik
satuan pendidikan. Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
Aspek-aspek di atas harus dijadikan acuan oleh
para pengembnag kurikulum tingkat satuan pendidikan di sekolah masing-masing. [3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
I.
Prinsip
pengembangan KTSP
1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan,
Serta Keutuhan Peserta Didik dan Lingkungannya
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Seni
4. Relevan Dengan Kebutuhan
5. Menyeluruh dan Berkesinambungan
6. Belajar Sepanjang Hayat
7. Seimbang Antara Kepentingan Global,
Nasional dan Local
II. Strategi pengembangan KTSP
Terdapat beberapa strategi yang pelu di perhatikan dalm
pengembangan dan pelaksanaan KTSP, terutama berkaitan dengan sosialisasi KTSP
disekolah, menciptakan suasana yang kondusif, mengembangan fasilitas dan sumber
belajar, membina disiplin, mengemabngan kemandirian kepala sekolah, mengubah
paradigm(pola pikir) guru, serta memberdayakan staf.
III. Aspek yang Diperhatikan Dalam
Pengembangan KTSP
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional..
5. Tuntutan dunia kerja.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
7. Agama.
8. Dinamika perkembagan global.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
10. Kondisi social budaya masyarakat
sekitar.
11. Kesetaraan gender.
12. Karakteristik satuan pendidikan.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini
penulis merasa ada kekurangan. Oleh karena itu penulis meminta kritik dan saran
dari pembaca.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Mulyasa.2009.Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.PT Remaja Rosdakarya:Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar