Halaman

Sabtu, 22 Desember 2012

pengembangan kurikulum



KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pengembangan Kurikulum. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, sudah tentu terdapat kesalahan dan kekurangan. Seperti kata pepatah “ Tak ada gading yang tak retak “, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini dan makalah yang akan datang.
Terakhir penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.






                                                                                                Bukittinggi,      Maret 2012
                                                           
           
Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.         Latar belakang…………………………………………………......
2.         Rumusan masalah………………………………………………….
3.         Tujuan penulisan…………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
I.          Prinsip Pengembangan KTSP ……………………………………..
II.        Strategi Pengembanagan KTSP ……………………………………
III.       Aspek-aspek dalam Pengembangan KTSP…………………………
BAB III PENUTUP
a.         Kesimpulan ……………………………………………………….
b.         Saran ……………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………





BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pada makalah ini di bahas pengembangan kurikulum untuk setiap satuan pendidikan.kegiatan yang di lakukan pada tahap ini anatara lain :
a.   Menganalisis dan mengembangan standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi (SI).
b.   Merumuskan visi dan misi serta merumuskan tujua pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
c.   Berdasarkan SKL, standar isi, visi, dan misi serta tujuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan diatas selanjutnya di kembangkan bidang studi-bidang studi yang akan diberikan untuk merealisasikan tujua tersebut.
d.   Mengembagkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga kependidikan (guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi yang di perukan,dengan berpedoman pada standar tenaga kependidikan yang di tetapkan BNSP.
e.   Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang di perlukan untuk memnberikan kemudahan belajar, sesuai dengan standar sarana dan prasarana pendidikan yang di tetapkan BNSP.
Dalam pengembangan kurikulum harus memiliki prinsip-prinsip dalam pengembangan KTSP tsb dan memperhatikan aspek-aspek dalam pengembangan KTSP dan harus memilki strategi. Oleh karena itu dalam makalah ini dibahas tentang pengembangan KTSP.
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja Prinsip-prinsip dalam mengembangkan KTSP?
b. Apa Strategi yang harus dimiliki dalam mengembangkan KSP?
c. Apa Aspek-aspek yang harus diperhatikan  dalam pengembangan KTSP?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah Pengembangan Kurikiulum
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan KTSP
c. Untuk mengetahui strategi dalam pengembangan KTSP
d. Untuk mengetahui aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pengembanagan KTSP
















BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan KTSP

       I.            Prinsip pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah di kembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BNSP, denagn memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut (Permendiknas, No. 22 tahun 2006).
1.      Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Serta Keutuhan Peserta Didik dan Lingkungannya
Kurikulum di kembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan komptensi peserta didik di =sesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

2.      Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakterisitikpesertadidik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat. Serta status social ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan local, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3.      Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum di kembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi sertaseni berkembang secara dinamis dan oleh karena itu untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknolog dan seni.
4.      Relevan Dengan Kebutuhan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan dan memperhatikan pengembangan integritas pribadi, kecerdasan spiritual, keterampilan berpikir (thinking skill), kreatifitas social, kemampuan akademik dan keterampilan vokasional.
5.      Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan di sajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6.      Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum di arahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan penberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsure-unsur pendidikan formal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembagan manusia seutuhnya.
7.      Seimbang Antara Kepentingan Global, Nasional dan Local
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global, nasional, dan local untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan global, nasional dan local harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan perkembangan era globalisai dengan tetap berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Republik Indonesia.[1]

    II.            Strategi pengembangan KTSP
Terdapat beberapa strategi yang pelu di perhatikan dalm pengembangan dan pelaksanaan KTSP, terutama berkaitan dengan sosialisasi KTSP disekolah, menciptakan suasana yang kondusif, mengembangan fasilitas dan sumber belajar, membina disiplin, mengemabngan kemandirian kepala sekolah, mengubah paradigm(pola pikir) guru, serta memberdayakan staf.

a.      Sosialisasi KTSP di Sekolah
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP adlah mensaosialisasikan KTSP terhadap guru, warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik.
Sosialisasi perlu dilakukan secara matang kepadaberbagai pihak, agar dapat dipahami dan diterapkan secara optimal, karean sosialisasi merupakn langkah yang penting yang akan menunjang dan menentukan keberhasilan KTSP. Setelah sosialisasi kekan mudian mengadakan musyawarah antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan komite sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari berbagai pihak dalam rangka menyukseskan KTSP disekolah.
b.      Menciptakan Suasana yang Kondusif
Iklim belajar yang kondusif antara lain dapat di kembangkan melaui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut :
·         Mneyediakan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran.
·         Memberikan pembelajaran remedial bagi para peserta didik yang kurang berprestasi atau berprestasi rendah.
·         Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal.
·         Menciptakan keja sama saling menghargai , baik antar peserta didik maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola pembelajaran lain.
·         Melibatkan peserta didik dalam proses perencaan belajar dan pembelajaran.
·         Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersamaan antara peserta didik dan guru, sehinnga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan sebagai sumber belajar.
·         Mengembangkan system evaluasi belajar dan pembelajaran yang menenkan kan pada evaluasi diri sendiri (self evaluation).
Dengan pelayanan yang demikian diharapkan akan tercipta iklim belajar dan pembelajaran  yang nyaman, aman, tenang, dan menyenangkan, yang mampu menumbuhkan semangat, gairah dan nafsu belajar peserta didik sehinnga dapat mengembangkan dirinya secara optimal.
c.       Menyiapkan Sumber Belajar
Sumber belajar yang perlu di kembangkan dalam KTSP di sekolah antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan, serta tenaga pengelola yang professional. Dalam pengembangan sumber belajar, guru di samping harus mampu membuat sendiri alat pemebelajaran sendiri dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan linkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkrit.
d.      Membina Disiplin
Membina disiplin bertujuan untuk membantu peserta didik menemukan diri, mengatasi dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang mneyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka mentaati segala peraturan yang diterapkan.
Pembinaan disiplin perlu dimulai dengan prinsip yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yakni sikap demokratis; sehingga peraturan disiplin perlu berpedoman pada hal tersebut, yakni dari, oleh dan untuk peserta didik.
Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan dalam membina disiplin disekolah, sebagai berikut :
1.      Konsep diri (self-conceptz0; strategi ini menekan kan bahwa konsep-konsep diri masing-masing individu merupakan factor penting dari setiap perilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri, guru disarankan bersikap empatik, menerima, hangat, dan terbuka, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasikan pikiran dan perasaannya dalam memecahkan masalah.
2.      Keterampilan berkomunikasi (communication skill); guru harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif agar mampu menerima semua perasaan dan mendorong timbulnya kepatuhan peserta didik.
3.      Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami (natural and logical consequences); perilaku-perilaku yang salah kepercayaan terhadap dirinya.
4.      Klarifikasi nilai (values clarification) ; startegi ini dilakukan untuk membantu oeserta didik dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilaidan membentuk sisitem nilainya sendiri.   
5.      Analisis transaksional (transactional analysis) ; di sarankan agar guru belajar sebaga orang dewasa, terutama apabila berhadapan denga peserta didik yang menghadapi masalah.
6.      Terapi realities (reality thrapy) ; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan dan meningkatkan keterlibatan. Dalam hal ini guu harus bersikap positif dan bertanggung-jawab.
7.      Disiplin yang terintegrasi (assertive discipline) ; metode ini menekan kan pada pengendalian penuh oleh guru untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan.
Pembinaan disiplin seperti di atas, harus mempertimbangkan berbagai situasi, dan memahami factor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, di sarankan kepada guru untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
a.       Mempelajari pengalaman peserta didik di sekolah melalui kartu catatan kumulatif
b.      Mempelajari nama-nama peserta didik secara langsung, misalnya melalui daftar hadir kelas
c.       Mempertimbangkan lingkungan oembelajaran dan lingkungan peserta didik
d.      Memberikan tugas yang jelas, dapat di pahami, sederhana dan tidak bertele-tele
e.       Menyiapkan kegiatan sehari-hari agar apa yang di lakukan dalam pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan,tidak terjadi banya pertimbangan.
f.       Bergairah dan semangat dalam melakukan pembelajaran, agar dijadikan teladan oleh peserta didik
g.       Berbuat sesuatu yang berbeda dan bervariasi, jangan monoton; sehingga membantu disiplin dan gairah belajar peserta didik
h.      Membuat peraturan yang jelas dan tegas agar bias dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh pserta didik dan lingkungannya.
Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan tercipta iklim yang kondusif bagi pengembangan KTSP, sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal dan menguasai berbagai kompetensi sesuai dengan tujuan.
e.       Mengembangkan Kemandirian Kepala Sekolah
KTSP menuntut kepala sekolah yang demokratis professional melalui pengakatan yang professional juga; misalnya diplih dalam kurun waktu tertentu (3-5 tahun), dan setelah itu dilakuka lagi pemilihan yang baru. Hal ini akan menumbuhkan iklim demokratis di sekolah, yang akan mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi terciptanya kualitas pembelajaran yang optimal untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik.
Kepala sekolah yang mandiri yang di perlukan terutama dalam pengambilan keputusan yang menyangkut berbagi aspek pengembangan KTSP dan sarana penujang, termasuk peningkatan profesionalisme guru. Kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan yang bijaksana secara tepat waktu dan tepat sasaran, tanpa harus menunggu perintah dari pimpinan yang ada di atasnya.

f.        Membangun Karakter Guru
Guru merupakan factor penting yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Demikain halnya dengan pengembangan KTSP yang menuntut aktifitas dan kreatifitas guru dalam membentuk kompetensi pribadi peserta didik.
Agar KTSP dapat di kembangkan secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, guru perlu memiliki hal-hal berikut :
ü  Menguasai dan memeahami komptensi dasar dan hubungannya dengan komptensi lain dengan baik;
ü  Menyukai apa yang di ajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi
ü  Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan dan prestasinya;
ü  Menggunakan metoda yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk komptensi peserta didik;
ü  Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya dengan pembentukan komptensi;
ü  Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir;
ü  Menyiapkan proses pemebelajaran;
ü  Mendorong peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik;
ü  Menghubungkan pengalaman yang lau denag komptensi yang akan dikembangkan.
g.      Memberdayakan staf
Keberhasilan pendidikan disekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam memberdayakan staf yang tersedia. Dalam hal ini, peningkatan produktifitas dan prestasi kerja dapat dilakukan denagn meningkatkan perilaku staf disekolah melalui aplikasi bebagai konsep dan tekhnik manajemen personalia modern[2].

 III.            Aspek yang Diperhatikan Dalam Pengembangan KTSP
1.      Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia. Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2.      Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosi, spiritual dan kinestetik peseta didik secara iptimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3.      Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberika kontribusi bagi pengembangan daerah.
4.      Tuntutan pengbangunan daerah dan nasional. Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5.      Tuntutan dunia kerja. Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6.      Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum harus di kembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7.      Agama. Kurikulum harus di kembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan normaagama yang berlakudi lingkungan sekolah.
8.      Dinamika perkembagan global. Kruikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
9.      Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10.  Kondisi social budaya masyarakat sekitar. Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan kakrakteristik social budaya masyarakat setempat dan menujag kelestarian keragaman budaya.
11.  Kesetaraan gender. Kurikulum harus di arahkan kepada pendidikan yang berkeadailan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender.
12.  Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
 Aspek-aspek di atas harus dijadikan acuan oleh para pengembnag kurikulum tingkat satuan pendidikan di sekolah masing-masing. [3]




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
I.                   Prinsip pengembangan KTSP
1.         Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Serta Keutuhan Peserta Didik dan Lingkungannya
3.         Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
4.         Relevan Dengan Kebutuhan
5.         Menyeluruh dan Berkesinambungan
6.         Belajar Sepanjang Hayat
7.         Seimbang Antara Kepentingan Global, Nasional dan Local

II.        Strategi pengembangan KTSP
Terdapat beberapa strategi yang pelu di perhatikan dalm pengembangan dan pelaksanaan KTSP, terutama berkaitan dengan sosialisasi KTSP disekolah, menciptakan suasana yang kondusif, mengembangan fasilitas dan sumber belajar, membina disiplin, mengemabngan kemandirian kepala sekolah, mengubah paradigm(pola pikir) guru, serta memberdayakan staf.

III.       Aspek yang Diperhatikan Dalam Pengembangan KTSP
1.  Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2.  Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
3.  Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
4.  Tuntutan pembangunan daerah dan nasional..
5.  Tuntutan dunia kerja.
6.  Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7.  Agama.
8.  Dinamika perkembagan global.
9.  Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
10.            Kondisi social budaya masyarakat sekitar.
11.            Kesetaraan gender.
12.            Karakteristik satuan pendidikan.

B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis merasa ada kekurangan. Oleh karena itu penulis meminta kritik dan saran dari pembaca.






















DAFTAR KEPUSTAKAAN
Mulyasa.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.PT Remaja Rosdakarya:Bandung.



[1] Mulyasa.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
[2] Mulyasa.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
[3] Mulyasa.2009.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.