Halaman

Jumat, 25 Januari 2013

makalah pengertian dan tujuan perencanaan pengajaran



MAKALAH
Description: STAIN CollorPENGERTIAN DAN TUJUAN 
PERENCANAAN PENGAJARAN 
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran





Oleh: Kelompok 1, Semester V B
Eko Wahyudi Putra              : 2410.047
Desi Ratna Sari                      : 2410.048
Dian Ramadani Safitri          :2410.057
Rahmi Novita                         : 2410.060
Sriwahyuni Febriana             : 2410.050
Akbar Yusuf                          : 2410.074
Dosen pembimbing :
M. Imammudin, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT selaku pemimpin segala berkah, pejuang segala rahmat dan karena nikmatNya jualah kita dapat hidup rukun dan damai sebagaimana keadaan kita pada saat sekarang ini serta kita dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pengajaran.
Salawat beriring salam tidak lupa kita kirimkan kepada arwah junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah bersusah payah membimbing umatnya dari lembah kebodohan menuju alam berpendidikan seperti saat sekarang ini dan beliau jugalah pemimpin besar revolusi islam selaku penegak kebenaran.
Selanjutnya dalam penulisan ini, penulis mengakui kelemahan – kelemahan penulis sendiri. Justru karena itu makalah ini penulis susun secara sederhana saja. Oleh karena itu penulis mengharapkan tegur sapa dari dosen  pembimbing dan pembaca sekalian saran – saran untuk perbaikan laporan penulis  berikutnya.
Demikian juga terima kasih yang tak terhingga penulis tujukan kepada keluarga dan handai tolan yang mendorong penulis untuk meneruskan pendidikan penulis sampai saat ini. Akhirul kalam penulis ucapkan selamat membaca semoga laporan ini akan membawa manfaat bagi pembaca sekalian pada umumnya.




Penulis



i



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................          i
DAFTAR ISI  .............................................................................................................           ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................          1
a.       Latar Belakang Masalah ...........................................................................           1
b.      Rumusan Masalah .....................................................................................           1
c.       Tujuan Penulisan ......................................................................................            2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................         3
1.      Pengertian Perencanaan Pengajaran...........................................................           3
2.      Masalah-Masalah Pokok dalam Perencanaan Pengajaran..........................           5
3.      Komponen – Komponen Perencanaan Pengajaran ....................................          6
4.      Jenis-Jenis Perencanaan Pengajaran ...........................................................          9
5.      Pentingnya Perencanaan Pengajaran ..........................................................          10
BAB III PENUTUP ......................................................................................................        11
1.      Kesimpulan ................................................................................................          11
2.      Saran ...........................................................................................................         12
DAFTAR KEPUSTAKAAN





ii



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Selain tujuan, masih ada komponen-komponen perencanaan pembelajaran yang lainnya yang dapat mendukung perencanaan pembelajaran dengan baik. Komponen-komponen selain tujuan adalah isi (materi pembelajaran), kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar), media dan sumber belajar, dan evaluasi.
Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan rencana pembelajaran secara jelas dan tegas. Oleh karena itu, melalui tulisan yang sederhana ini akan dikemukakan secara singkat tentang apa saja komponen-komponen yang ada dalam perencanaan pembelajaran. Dengan harapan dapat memberikan pemahaman kepada para guru dan calon guru agar dalam merencanakan suatu pembelajaran dapat direncanakan secara baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan berdasarkan undang-undang.

B.     Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian dari perencanaan pembelajaran?
2.      Apa saja masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran?
3.      Apa saja komponen – komponen perencanaan pengajaran ?
4.      Apa saja jenis-jenis perencanaan pengajaran ?
5.      Apa pentingnya perencanaan pengajaran ?




C.     Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yakni :
1.      Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Perencanaan Pengajaran.
2.      Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran.
4.      Untuk mengetahui komponen-komponen perencanaan pengajaran.
5.      Untuk mengetahui jenis-jenis dari perencanaan pengajaran.
6.      Untuk mengetahui pentingnya perencanaan pengajaran.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perencanaan Pengajaran
Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di dalamnya mencakup elemen-elemen :
a.       Mengidentifikasi dan mendokumensi kebutuhan.
b.      Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
c.       Spesifikasi rinci  hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
d.      Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
e.       Sekuensi hasil yang diperlukanuntuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
f.       Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapai tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk didalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.
Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menetukan ke mana harus pergi dan mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efesien. Berpangkal dari pemahaman di atas, maka perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni :
1.      Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
2.      Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan denagn keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
3.      Untuk menutup kesenjangan ituperlu dilakukan usaha-usaha.
4.      Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5.      Pemilihan alternatif yang paling baik, dalam arti yang mempunyai efektivitas dan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan.
6.      Alternatif yang dipilih harus diperinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan.[1]
    Selanjutnya pengertian perencanaan menurut Ulbert Silalahi adalah kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalisasi efisiensi dan efektivitas pencapaian perencanaan tujuan. 
Lebih luas perencanaan menurut Bintoro Tjokroamidjodjo mendefenisikan sebagai berikut:
1.        Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.         Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif
3.        Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.
Berkenaan dengan perencanaan, William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management: Mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Terry (1993: 7) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.[2]
Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai tujun tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. (R. Ibrahim, 1993).
Jadi, perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan dapat tercapai[3]

B.     Masalah-Masalah Pokok dalam Perencanaan Pengajaran
Dalam menyusun suatu perencanaan pengajaran terdapat beberapa permasalahan pokok yang harus diperhatikan dan dicarikan solusi bagaimana pemecahannya. Diantara masalah-masalah tersebut adalah: masalah arah dan tujuan, evaluasi, isi dan urutan materi pelajaran, metode dan hambatan-hambatan.
                              
1.      Masalah Arah dan Tujuan
Masalah yang sering terjadi dalam penentuan arah dan tujuan pengajaran adalah: rumusan yang dibuat oleh guru terlalu luas dan tidak operasional, sehingga sulit diukur dan diobservasi yang berakibat tujuan pengajaran tidak dapat dipahami oleh siswa. Sehingga siswa lebih banyak menduga tujuan pengajaran yang hendak dicapai dalam pengajaran.
2.      Masalah Evaluasi
Permasalahan yang muncul dalam evaluasi diantaranya adalah: prosedur evaluasi tidak dikenal siswa yang berakibat evaluasi yang dilaksanakan tidak adil dan tidak memuaskan siswa, rumusan instrumen penilaian tidak jelas; memiliki banyak makna sehingga mengaburkan alternatif jawaban yang seharusnya dijawab, alat penilaian dibuat kurang atau tidak memenuhi syarat validitas dengan tingkat reliabilitas rendah, instrumen evaluasi yang dibuat dengan tingkat kesukaran khususnya intsrumen penilaian dalam bentuk tes, kurang merata dan tingkat daya pembeda soal kurang baik yang tidak dapat membedakan mana siswa yang pintar dan mana siswa yang kurang pintar.  
3.      Masalah Isi dan Urutan Materi Pelajaran
Masalah yang muncul diantaranya adalah: Bagaimana memilah dan memilih materi pelajaran yang harus didahulukan penyajiannya secara runtun, logis dan sistematis. Dan materi yang disajikan tidak serasi dan tidak terorganisasi dengan baik, akibatnya terjadi kegagalan dalam menyampaikan uraian materi pelajaran.
4.      Masalah Metode
Terjadi karena guru kurang atau tidak tepat sasaran dalam pemilihan metode yang diinginkan, bersifat menoton dan tidak sesuai dengan tujuan, strategi, model serta pendekatan pengajaran yang digunakan.
5.      Hambatan-Hambatan
Hambatan-hambatan dalam perencanaan pengajaran bisa datang dari siswa (kurang mampu mengikuti pelajaran, memiliki perbedaan individual), dari guru (kurang berminat mengajar), faktor institusional (terbatasnya ruang kelas, laboratorium, serta alat-alat peraga)[4].
C.     Komponen – komponen Perencanaan
1.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan mengawali komponen yang lainnya. Dalam merencanakan pembelajaran tujuan harus jelas, karena dengan tujuan yang jelas guru dapat memproyeksikan hasil belajar yang harus dicapai setelah anak belajar.
Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Preparing Instruction Objective. Menurut Robert Mager (1996) “jika kita tidak memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan apa yang harus dicapai oleh anak, maka kita tidak akan dapat membuat perencanaan yang baik untuknya”.
       Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
2.      Isi (Materi Pembelajaran)
Materi pembelajaran merupakan unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. Materi pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang “dikonsumsi” oleh siswa. Karena itu, penentuan materi pelajaran mesti berdasarkan tujuan yang hendak di capai, misalnya berita pengetahuan, penampilan, sikap dan pengalaman lainnya.
       Nana Sujana (2000) menjelaskan ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam menetapkan materi pelajaran diantaranya :
·         Materi pelajaran harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
·         Materi pelajaran yang di tulis dalam perencanaan pembelajaran terbatas pada konsep saja atau berbantuk garis besar bahan tidak pula diuraikan terinci.
·          Menetapkan materi pembelajaran harus serasi dengan urutan tujuan.
 Urutan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kesinambungan (kontinuitas).
·         Materi pelajaran di susun dari hal yang sederhana menuju yang komplek, dari yang mudak menuju yang sulit, dari yang konkret menuju yang abstark. Dengan cara ini siswa akan mudah memahaminya.
·         Sifat materi pelajaran, ada yang factual dan ada yang konseptual.

3.      Kegiatan Pembelajaran
Dalam merancang kegiatan pembelajaran guru harus mengidentifikasi apa yang akan dipelajari oleh setiap anak dan bagaimana anak mempelajarinya. Komponen dalam kegiatan pembelajaran menggambarkan proyeksi kegiatan yang harus dilakukan anak dan kegiatan apa yang dilakukan guru dalam memfasilitasi belajar anak. Dalam merancang kegiatan belajar, kegiatan harus dirumuskan secara jelas dan rinci. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kegiatan belajar mengajar dapat dicermati sebagai berikut:
a.  Kegitan harus berorientasi pada tujuan.
b.  Kemampuan yang harus dicapai anak adalah melalui praktik langsung.
c.  Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada perkembangan.
d. Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada kegiatan yang integrated yang berpusat pada tema.
e.   Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pendidikan.
f.  Kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik.
g.   Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan kegiatan yang menyenangkan.
h. Walaupun penetapan kegiatan berorientasi pada siswa, kegiatan harus memungkinkan bagaimana guru dapat membantu siswa belajar.
4.      Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dengan penggunan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dan materi yang baik belum tentu memberikan hasil yang baik tanpa memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran.
5.      Media dan Sumber Belajar
  Media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif (Yudhi Munadi,2008 :8).
 Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan sebagai tempat di mana materi sumber belajar terdapat. Menurut Nasution (2000) sumber belajar dapat berasal dari masyarakat dan kebudayaannya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan siswa. Pemanfaatan sumber belajar tersebut tergantung pada kreatifitas guru, waktu, biaya serta kebijakan-kebijakan lainnya.  
Media dan sumber belajar merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Media dan sumber belajar yang dipilih harus sesuai dengan kegiatan. Pemilihan media dan sumber belajar harus mempertimbangkan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar anak.
6.      Evaluasi
Menurut M Sobby Sutikno (2007 :40) evalusi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sedangkan menurut Masitoh,dkk (2005 :47) evaluasi adalah suatu proses memilih mengumpulkan dan menafsirkan informasi utuk membuat keputusan.
 Dalam perencanaan pembelajaran evaluasi dimaksudkan untuk mengukur apakah tujuan atau kemampuan yang sudah di tetapkan dapat tercapai.
Jadi, evaluasi merupakan aspek yang penting, yang berguna untuk mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau hingga mana terdapat kemajuan siswa, dan bagaiman tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.[5]
D.    Jenis – jenis perencanaan pengajaran
Dalam meninjau jenis-jenis perencanaan pendidikan dapat dikaji dari  beberapa segi, antara lain:
a.       Menurut besaran atau magnitude, maka perencanaan dapat dibagi dalam :
1.      Perencanaan Makro, yakni perencanaan yang emmpunyai telaah nasional, yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara yang dipakai dalam mencapai tujuan tersebut.
2.      Perencanaan Meso. Kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro, kemudian dijabarkan lebih rinci kedalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil. Pada tingkat ini perencanaan sudah lebih bersifat operasional, disesuaikan dengan keadaan daerah, departemen atau unit-unit lainnya.
3.      Perencanaan Mikro. Diartikan sebagai perencanaan tingkat institusional, dan merupakan jabaran lebih spesifik dari perencanaan tingkat meso. Dalam tahap ini, karakteristik-karakteristik lembaga diperhatikan, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang ditetapkan oleh perencanaan makro maupun meso.
b.      Menurut Telaahnya, maka perencanaan dapat dibagi menjadi :
1.      Perencanaan Strategis, yakni perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.
2.      Perencanaan Manajerial, yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3.      Perencanaan Operasional, memusatkan perhatian pada apa yanga akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari rencana manajerial.
c.       Ditinjau dari jangka waktu, maka perencanaan dibedakan dalam :
1.      Perencanaan jangka panjang, yaitu rencana yang mencakup kurun waktu 10 sampai dengan 25 tahun.
2.      Perencanaan jangka menengah, yaitu rencana yang mencakup kurun waktu antara 4 sampai dengan 10 tahun. Merupakan penjabaran operasional dari rencana jangka panjang.
3.      Rencana jangka pendek, yaitu rencana yang mencakup kurun waktu  antara 1 sampai dengan 3 tahun dan merupakan jabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang.
E.     Pentingnya Perencanaan Pengajaran
Perecanaan pengajaran sebelum melakukan pembelajaran di kelas sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, hendaknya perencanaan pengajaran disusun atau direncanakan dengan baik dan matang sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain:
  • Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan
  • Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
  • Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
  • Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
  • Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
  • untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya[6]









BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan dapat tercapai. untuk melaksanakan perencanaan pembelajaran itu harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan sesuai dengan komponen-komponen perencanaan.
Komponen-komponen perencanaan pembelajaran tersebut itu diantaranya terdiri dari:
1.      Tujuan Pembelajaran
2.      Isi (materi pembelajaran).
3.      Kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar
4.      Metode
5.      Media dan sumber belajar
6.      Evaluasi
Jenis – jenis perencanaan pengajaran dalam meninjau jenis-jenis perencanaan pendidikan dapat dikaji dari  beberapa segi, antara lain:
1.      Menurut besaran atau magnitude, maka perencanaan dapat dibagi dalam :
Perencanaan Makro, perencanaan Meso, perencanaan Mikro
2.      Menurut Telaahnya, maka perencanaan dapat dibagi menjadi :
Perencanaan Strategis, perencanaan Manajerial, perencanaan Operasional.
3.      Ditinjau dari jangka waktu, maka perencanaan dibedakan dalam :
Perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, rencana jangka pendek
Perecanaan pengajaran sebelum melakukan pembelajaran di kelas sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, hendaknya perencanaan pengajaran disusun atau direncanakan dengan baik dan matang sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Adapun masalah-masalah pokok dalam perencanaan pengajaran
1.      Masalah Arah dan Tujuan
2.      Masalah Evaluasi
3.      Masalah Isi dan Urutan Materi Pelajaran
4.      Masalah Metode
5.      Hambatan-Hambatan

2.      Saran
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah ini. Karena penulis menyadari adanya kekurangan dalam pembuatan makalah ini.














DAFTAR KEPUSTAKAAN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar